Kota Batu – Kapolres Batu AKBP Andy Yudha Pranata bersama Ketua KPU Batu ,Heru Joko Purwanto memberangkatan truk pengangkut logistik untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur dan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kota Batu 2024, di Kantor KPU Kota Batu, Jalan Sultan Agung, Selasa (26/11).
Pelepasan tersebut diawali dengan dengan pemotongan pita dan pemecahan kendi sebagai simbolis bahwa logistik Pilkada Kota Batu resmi diberangkatkan dengan pengawalan yang ketat dari Polres Batu bersama TNI serta petugas PPK maupun PPS langsung mengantar logistik ke 24 desa/kelurahan.
Diketahui seluruh logistik akan disalurkan pada hari yang sama dan dimulai dari Kecamatan Bumiaji. Seluruh logistik akan diterima oleh PPK dan diteruskan kepada PPS.
“Dari pemberangkatan ini, nanti logistik dititipkan terlebih dahulu di desa atau kelurahan masing-masing untuk keamanan,” ujarnya.
KPU Kota Batu Heru Joko Purwanto mengungkapkan bahwa Kota Batu tidak menghadapi kendala berarti dalam distribusi logistik.
“Lokasi terjauh seperti Desa Sumber Brantas di Kecamatan Bumiaji bisa dijangkau kendaraan dalam waktu 45 menit. Selain itu, jaringan internet telah menjangkau seluruh wilayah, sehingga sistem informasi logistik dapat diakses dengan mudah,” katanya.
Lokasi terjauh lain yang menjadi perhatian adalah Dusun Tuyomerto di Kecamatan Batu dan Dusun Gangsiran Putuk di Kecamatan Junrejo.
“Meski medan cukup menantang, KPU memastikan pendistribusian logistik berjalan lancar dan aman. Alhamdulilah di Kota Batu tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Andy Yudha Pranata juga menyampaikan jika Sebanyak 360 personel Polres Batu diterjunkan untuk mengamankan 302 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di tiga kecamatan Kota Batu, serta tiga kecamatan di Malang Barat.
Tambahan personel turut dikerahkan, mulai dari TNI, Satpol PP hingga Linmas untuk memperkuat pengamanan Pilkada di Kota Apel. Para personel tersebut telah dilakukan pergeseran ke TPS sesuai yang telah ditentukan.
Penyebaran pasukan dilakukan secara terorganisir, dengan masing-masing unit bertanggung jawab atas pengamanan di area tertentu. Petugas juga dilengkapi dengan perlengkapan kesehatan, seperti suplemen dan obat-obatan, untuk mendukung kesiapan fisik selama pelaksanaan tugas di lapangan.
Dalam pola pengamanan Pilkada di tingkatan TPS, dia menyampaikan, menggunakan pola 2, 5 dan 10. Pola itu berarti dua orang polisi akan menjaga lima TPS dan 10 linmas.
“Artinya dalam setiap TPS minimal ada dua linmas dan setiap kali ada lima TPS ada dua polisi yang bertugas,” imbuhnya.
Sementara itu, ketika timbul peristiwa-peristiwa tertentu di lapangan, dia menekankan kepada personel bahwa kecepatan dan kesigapan penanganan menjadi kunci.
“Kecepatan dan ketiga menjadi kunci, silahkan langsung infokan secara berkala. Kecepatan informasi akan mempengaruhi kecepatan mitigasi,” tutupnya.