Kota Batu – Ada yang sedikit unik di SMP dan SMA Islam Al Irsyad Batu yaitu dengan kehadiran Wakapolres Batu Kompol Jeni Al Jauza yang menjadi pembina Upacara dalam kegiatan rutin Upacara Hari Kesadaran Nasional. Senin (4/3/24)
Nampak Hadir pula Kasat Binmas AKP Dwi Jatmiko, Ps. KSB Binkar Bag SDM Iptu Supriyadi, Kasi Humas Ipda Trimo , Bhabinkamtibmas Desa Pendem Junrejo Bripka Ibnu, serta jajaran Dewan Guru dan Ustadz sebagai pendamping dan para siswa yang khidmad mengkuti kegiatan upacara bendera tersebut.
Wakapolres Batu mewakili Kapolres AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, kegiatan yang dilakukanya ini merupakan program Rutin dari Sat Binmas untuk memberikan sosialisasi kepada para pelajar tentang topik topik atau hal hal menonjol yang perlu dengan cepat disampaikan sampai di tingkat sekolah.
“Yang pertama saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Dewan Guru, Ustadz dan Pembina SMP dan SMA Islam Al Irsyad yang telah memberikan kesempatan dan waktunya kepada Polres Batu untuk menyampaikan hal hal berkaitan dengan kamtibmas kepada para siswa.”
“ Yang kedua kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan pihak sekolah agar Polri dapat lebih dekat dan mudah untuk menyampaikan pesan pesan kamtibmas kepada para pelajar” kata Wakapolres.
“ Tidak kalah penting juga kami menyampaikan bahwa pada hari ini sampai dengan 17 Maret 2024 telah dimulainya Operasi Keselamatan Semeru 2024 dengan tujuan menciptakan ketertiban lalu lintas di jalan.”
“ Ada beberapa sasaran yang menjadi atensi dalam Ops Keselamatan Semeru 2024 antara lain berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan yang ditentukan, Pengendara kendaraan bermotor yang masih dibawa umur, Pengedara kendaraan roda 2 yang tidak menggunakan kelengkapansesuai standart, Pengemudi roda 4 yang tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman), Pengendara kendaraan bermotor dalam pengaruh alcohol dan Knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (knalpot brong),” Ujar Kompol Jeni.
Wakapolres Juga mengingatkan akan munculnya beberapa kejadian kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah sehingga berakibat fatal seperti yang terjadi di salah satu Ponpes di Kediri.
“ Yang terakhir saya berpesan kepada para siswa jangan sampai muncul kejadian kekerasan yang biasanya diawali dengan saling mengolok olok atau sekarang lebih serig disebut Builying. Dalam hal ini, kami menyadari tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk dari dari jajaran dewan guru, Ustadz dan para pembimbing untuk selalu mengawasi para siswa.”
“Bila ditemukan masalah silahkan diselesaikan dengan musyawarah dan jikalau memang memerlukan bantuan dari Polisi, Kami ( Polres Batu ) siap menjadi penengah sebagai bentuk wujud Restorasi Jastice sesuai perintah dari Kapolri,” pungkas wakapolres Batu