Kota Batu – Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin bersama Forkopimda Kota Batu mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung Amarilis dan ruang instalasi gizi RSUD Karsa Husada Kota Batu, Sabtu (25/3).
Gubernur mengharapkan RSUD Karsa Husada dapat memberikan layanan terbaik pada masyarakat yang membutuhkan fasilitas pelayanan Kesehatan yang disampaikan ketika pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pembangunannya menyerap anggaran hingga Rp 72 milyar. Sejumlah Rp 70 Milyar untuk gedung Amarilis dan Rp 2 Milyar untuk ruang instalasi gizi yang pelaksanaan pembangunanya selesai 2022. Ini berada di atas luas tanah seluas 6.044 meter persegi.
Gubernur Jatim Khofifah Indah Parawansa menyampaikan penambahan fasilitas ini dapat meningkatkan kualitas layanan oleh seluruh tim medis dan paramedis di RSUD Karsa Husada dan menguatkan jejaring dengan instansi terkait.
“Agar terus membenahi sistem rujukan berjenjang, koordinasi dengan BPJS Kesehatan harus terbangun secara komprehensif supaya apa yang bisa diberikan percepatan layanan pada penjenjangan tertentu bisa dilakukan,” jelasnya.
Dalam peresmian tersebut Khofifah memberikan bantuan kepada anak-anak penderita stunting secara simbolis.
Direktur RSUD Karsa Husada dr Muhammad Rizal mengatakan RSUD Karsa Husada Kota Batu memiliki dua Gedung di bagian barat dan timur dengan luas total 5 hektar. “Sedangkan, kedua gedung yang diresmikan Gubernur Jatim berada di bagian Barat diatas tanah seluas 6.044 meter persegi,” terangnya.
Dijelaskan, gedung Amarilis setinggi 3 lantai ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 70 miliar dan dikerjakan tahun 2019-2022. Lantai pertama, terdapat ruang rawat inap Amarilis dengan kapasitas 24 bed dan juga layanan hemodialisa sebanyak 10 unit mesin. Sehingga jika ditotal, RSUD Karsa Husada telah memiliki 30 unit mesin hemodialisa.
Pada lantai kedua, Rizal menjelaskan terdapat ruang rawat inap Amarilis dan unit stroke dengan total kapasitas 40 kamar tidur. Pada lantai 3, terdapat ruang VIP sebanyak 13 kamar dan VVIP sebanyak 7 kamar, sehingga total menjadi 20 kamar tidur.
Untuk ruang instalasi gizi, dikatakan seluas 368 meter persegi ini memiliki ruang penerimaan bahan makanan baik basah maupun kering serta ruang persiapan, pengolahan dan pembersihan makanan dan lain-lain. Instalasi gizi ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp 2 miliar dan dikerjakan selama 2 tahun, mulai tahun 2021 hingga 2022.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan selain bidang pertanian dan pariwisata, medical tourism dapat menjadi salah satu sektor unggulan. “Agar para wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu sekaligus bisa menikmati layanan kesehatan yang disediakan oleh RSUD Karsa Husada,” harap Aries