Kota Batu – Kekerasan seksual serta kasus Buliying masih sering terjadi di mana mana, anak selalu menjadi target dari para pelaku kejahatan. Banyak yang kemudian sudah mengendap di balik jeruji, namun tindak pidana ini masih saja ganas terjadi. Hal ini, tentu menjadi perhatian banyak pihak termasuk Kepolisian.
Seperti yang dilakukan Polres Batu hari ini Selasa (11/6/2024) Bag SDM yang tergabung dalam Tim Psikologi Kepolisian menggelar sosialisasi Psikoedukasi dengan tema “ kekerasan seksual di lihat dari prespektif Psikologis “ di sekolah / Ponpes Al Irsyad Kota Batu serta SMA NU 1 Pujon Kab Malang.
Dalam kegiatan yang dipimpin oleh Wakapolres Kompol Jeni al Jauza yang mewakili Kapolres Batu , juga menghadirkan Ksb Pers, Ksb Binkar, Kasi Humas serta anggota yang menyampaikan informasi kekerasan yang masih sering terjadi .
Kompol Jeni Al Jauza didepan puluhan santri , menyampaikan, pentingnya memaknai arti kekerasan seksual terhadap anak, serta jenis-jenis kekerasan seksual terhadap anak. Kemudian, modus operandi dan cara pencegahannya kemudian melihat kekerasan seks tersebut dari segi psikologis.
“Kita melaksanakan sosialisasi untuk anak-anak SMA dan Santri Pondok , disana sosialisasi dilakukan tentang kekerasan seksual, Bagaimana Jenis-jenis kekerasan seksual , Kemudian Modus operandi dan cara pencegahannya, dan bagaimana Ilmu psikologis melihat fenomena kekerasan seks,” ungkap Wakapolres
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), dalam periode 1 Januari-27 September 2023 ada 19.593 kasus kekerasan yang tercatat di seluruh Indonesia. korban kekerasan di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 13-17 tahun, jumlahnya mencapai 7.451 korban.
Dan data yang dipaparkan oleh SIMFONI-PPA (kemenpppa, 2023), jumlah kasus kekerasan seksual yang terjadi di tahun 2023 sebanyak 14.759 kasus kekerasan seksual, terdiri dari 2.888 kasus kekerasan seksual pada laki-laki, dan 13.162 kasus kekerasan seksual pada perempuan.
“Sosialiaasi kekerasan seks ini untuk upaya memberikan rasa aman dan nyaman pelajar yang bersekolah guna mencegah kekerasan yg bisa saja mengintai lingkungan sekolah,” ujar kompol Jeni
Menurutnya, pentingnya kegiatan tersebut untuk bagimana dapat menjaga diri, agar terjauh dari tindakan-tindakan kekerasan seksual yang mungkin akan terjadi.
“Kita harapkan, orang tua dan para pengasuh , Guru dan orang orang terdekat terus menggalakan sosialisasi sejenis ini, untuk anak-anak kita terus tumbuh dalam kedamaian, mampu mencegah dan mendeteksi jenis kekerasan yang akan terjadi. Kita wujudkan generasi yang cerdas untuk bangsa yang baik kedepan,” tandasnya.
Terkait pelaksanaan Pilkada 2024, Wakapolres juga mengajak para siswa dan santri untuk menjaga Kesehatan agar bisa menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Walikota Batu dan Bupati Malang dalam Pilkada serentak yang akan digelar November mendatang.
“ Tak lupa jaga Kesehatan buat kalian, karena sebentar lagi Kota Batu dan kab Malang akan punya gawe , silahkan pergunakan hak pilih kalian dalam Pilkada serentak,” Tutup Kompol Jeni